Selasa, 24 November 2015

Analisis Perilaku Konsumen Dalam Menentukan Pembelian Smartphone

BAB I 
PENDADULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua
dekade terakhir ini, baik di negara maju ataupun sedang berkembang. DiIndonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi secara radikal. Dimana telepon yang dulunya merupakan barang mewah, sehingga hanya kelompok tertentu yang bisa menikmatinya, sekarang dengan mudah mendapatkannya, murah, baik dalam sarana telekomunikasi fixedline wireline ataupun fixedline wireless serta seluler.
Sebuah perusahaan riset pemasaran IDC (Lembaga International DataCorporation) memprediksi bahwa pasar smartphone akan tumbuh 49,2% pada 2011, akibat meningkatnya jumlah pengguna yang mengganti ponsel lama mereka dengan smartphone. Laporan itu sejalan dengan penelitian terbaru IDC, yang memprediksi jumlah download aplikasi mobile akan tumbuh dari 10,9 miliar pada 2010 menjadi 76,9 miliar pada 2014.
Sementara itu kompetisi diantara produsen smartphone pun telah terjadi lebih intensif. Ada beberapa produsen smartphone yang telah dikenal dan beredar ditengah masyarakat antara lain; Nokia, Blackberry (RIM), iPhone (Apple), Samsung, HTC, Sony Ericsson, Motorola, Siemens, bahkan berbagai smartphone made in China juga semakin marak beredar. Dengan adanya ragam produk smartphone tersebut dan semakin murahnya tarif, maka konsumen memiliki banyak alternatif pilihan.
Saat ini, Apple terus meningkatkan pangsa pasar dunia dan beringsut mendekati Nokia sebagai pemimpin pasar smartphone dunia pada kuartal pertama 2011, sementara pasar Nokia terus tergerus oleh para kompetitornya. Untuk kuartal pertama 2011, penjualan Apple meningkat dari 8,7 juta unit tahun lalu menjadi 18,7 unit.
 Research In Motion (RIM) produsen Blackberry, Samsung dan HTC kini tampil memimpin pasar ponsel dunia dengan menggusur dominasi Sony Ericsson, Motorola dan Siemens seperti tampak pada tabel yang kini masuk ke dalam kategori Others.
Menurut Bisnis Indonesia pelanggan smartphone pada tahun 2010 menembus 6,24 juta pelanggan. Dalam hal ini ponsel cerdas Blackberry telah meruntuhkan Nokia. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan peneliti kepada beberapa counter-counter besar yang ada di kota Padang, smartphone yang mengalami peningkatan market share paling banyak saat ini (2011) yaitu naik sebanyak 9% adalah smartphone dengan sistem operasi Android yaitu Samsung. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2010, dimana market share Samsung berada pada peringkat keempat setelah Nokia, Blackberry, Smartphone made in China, Sony Ericsson, Motorola dan Siemens. Untuk tahun 2011, market share Samsung meningkat tajam dari 11% menjadi 20%.

Peningkatan market share ini juga terjadi pada Blackberry yang naik dari 32% menjadi 39%. Sehingga pada tahun 2011 ini Blackberry mendapatkan market share paling banyak mengalahkan Nokia yang beberapa tahun sebelumnya selalu meningkat.
            Berdasarkan latar belakang di atas maka penyusun tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MENENTUKAN PEMBELIAN SMARTPHONE “

1.2 Rumusan Masalah

 Adapun perumusan masalah yang akan dibahas didalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah kebutuhan berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli ponsel cerdas (smartphone)?
2. Apakah gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli ponsel cerdas (smartphone)?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh kebutuhan terhadap keputusan pembelian ponsel cerdas (smartphone).
2. Untuk menganalisis pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian ponsel cerdas (smartphone).

1.4 Manfaat Penelitian
      
       Dapat memberikan tambahan wawasan, pengetahuan dan penerapan ilmu dalam dunia nyata mengenai tingkat perilaku konsumen dalam pembelian smartphone dan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Metode Penelitian

      1.5.1. Objek Penelitian
                Objek penelitian dalam penulisan ilmiah ini adalah konsumen di kota Padang
      1.5.2. Jenis dan Sumber Data
                Data yang digunakan didalam penelitian ini adalah data primer, yaitudata dicari dan diolah secara langsung oleh peneliti serta belum pernah dipublikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang sesuai dengan kriteria pengambilan sampel.

BAB II 
PEMBAHASAN

2.1 Kerangka Teori

Perilaku Konsumen

       Pemasaran berorientasi pada konsumen akan selalu mempelajari dan mencermati perilaku konsumen, karena keberhasilan pemasaran sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan menyelami persepsi para konsumen.Persepsi yang menimbulkan preferensi seorang pembeli terhadap suatu produk dengan merek tertentu disebut perilaku konsumen (Assauri, 1998).Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Engel et al.1998).

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Empat faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen  (Kotler, 2000) yaitu:
a. Faktor Budaya
      Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia,      diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang ada.
b. Faktor Sosial
       Faktor sosial adalah faktor yang berhubungan dengan interaksi konsumen dengan   sesama. 
       Faktor ini meliputi: 
        (1) kelompok acuan, misalnya teman, keluarga dan rekan kerja; 
        (2) keluarga, misal dominasi suami, dominasi istri, dominasi suami-istri, dan dominasi anak-anak; 
        (3) peran dan status sosial, misalnya seorang wanita dirumah berperan sebagai ibu rumah tangga yang baik dan dikampus sebagai dosen yang bijaksana.
   c. Faktor Pribadi
       Faktor pribadi adalah segala karakteristik yang melekat pada diri konsumen. Karakteristik pribadi seorang konsumen antara lain umur dan siklus hidup, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
   d. Faktor Psikologi
       Faktor psikologis adalah faktor yang berasal dari proses intern individu dan sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Faktor ini terdiri dari: motivasi, persepsi, pembelajaran dan sikap.

Pengertian Smartphone

     Dalam pengertian singkat, smartphone adalah sebuah device yang memungkinkan untuk melakukan komunikasi (seperti menelepon atau sms) juga di dalamnya terdapat fungsi PDA (Personal Digital Assistant) dan berkemampuan seperti layaknya komputer. Smartphone juga bisa diartikan sebagai alat komunikasi atau telepon seluler yang dilengkapi dengan organizer digital. Smartphone merupakan pengembangan dari telepon seluler yang kemudian ditambahkan fiitur dan fasilitas lainnya sehingga menjadi telepon yang cerdas Sebenarnya tidak ada definisi standar perusahaan mengenai Smartphone.
    Umumnya suatu ponsel dikatakan sebagai Smartphone bila dapat berjalan pada software operating system yang lengkap dan memiliki interface dan platform standar bagi pengembangan aplikasi. Sementara itu ada yang mengatakan Smartphone adalah ponsel sederhana dengan fitur canggih seperti kemampuan mengirim dan menerima email, menjelajah internet dan membeca e-book, built in full keyboard atau external USB keyboard, atau memiliki konektor VGA.

Kebutuhan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

    Menurut Schiffman dan Kanuk (2007), setiap orang mempunyai berbagai kebutuhan; beberapa darinya adalah kebutuhan sejak lahir; yang lain adalah yang diperoleh kemudian. 
Kebutuhan dasar bersifat fisiologis (yaitu: biogenis); meliputi kebutuhan akan makanan, air udara, pakaian, perumahan, dan seks. Karena semua itu dibutuhkan untuk meneruskan kehidupan biologis, kebutuhan biogenis dianggap sebagai kebutuhan primer atau motif primer. Salah satu hal yang merupakan faktor yang mendorong munculnya tindakan pembelian yang dilakukan konsumen adalah adanya kebutuhan. Pada dasarnya kebutuhan tersebut muncul karena adanya sejumlah hasrat yang harus terpenuhi dengan alat pemuas kebutuhan. Secara teoritis kebutuhan merupakan bagian dari motivasi yang dimiliki individu dalam bekerja.

Gaya Hidup

     Pengertian Gaya Hidup menurut Kotler (2000) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia. 
     Menurut Assael (1984), gaya hidup adalah “A mode of living that is identified by how people spend their time (activities), what they consider important in their environment (interest), and what they think of them selves and the world around them (opinions)”. Yang secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini).
     Sedangkan menurut Minor dan Mowen (2002), gaya hidup menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Dari berbagai sumber di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan
waktu.

Keputusan Pembelian

   Menurut Kotler (2000) keputusan pembelian merupakan tindakan nyata yang dilakukan konsumen untuk membeli produk atau jasa yang dibutuhkan. Untuk mengukur keputusan pembelian digunakan indikator yang meliputi:
a. Kebutuhan, merupakan keinginan yang dimiliki individu untuk mendapatkan sejumlah produk atau jasa yang dibutuhkan.
b. Pencarian informasi, merupakan tindakan untuk mencari pengetahuan dan referensi sehubungan dengan produk yang akan dibeli.
c. Pemilihan alternatif, merupakan tindakan memilih aneka produk sejenis yang dibutuhkan.
d. Tindakan, merupakan spontanitas untuk membeli atau memiliki produk terbaik yang telah diamati.
e. Evaluasi merupakan analisis untuk membandingkan performance yang diberikan produk yang dikonsumsi dengan yang diharapkan sebelum mengkonsumsi produk.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

      Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis maka diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa kebutuhan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli ponsel cerdas (smartphone).
2. Hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa gaya hidup tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli ponsel cerdas (smartphone).

3.2 Saran
 Adapun beberapa saran untuk penelitian ini yaitu:
 1. Peneliti dimasa datang diharapkan dapat menggunakan sebuah formula yang dapat menghasilkan sampel yang tepat dan akurat serta dapat mewakili populasi, saran ini penting dilakukan agar hasil penelitian yang diperoleh dapat memberikan kontribusi hasil yang lebih baik dimasa depan.
2. Peneliti dimasa datang disarankan untuk mencoba menambahkan satu atau beberapa variabel lainnya yang juga mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli ponsel cerdas yang sebelumnya tidak digunakan didalam penelitian ini. Saran ini penting dilaksanakan agar dimasa datang hasil yang ditemukan dapat memberikan kontribusi dan akurasi yang lebih baik dari penelitian ini.
     

Sumber :
http://www.journal.unitas-pdg.ac.id/abstract-84.html