BAB I
PENDADULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri telepon seluler
mengalami perkembangan yang pesat dalam dua
dekade terakhir ini, baik di
negara maju ataupun sedang berkembang. DiIndonesia pun telepon seluler telah
mengubah peta industri telekomunikasi secara radikal. Dimana telepon yang
dulunya merupakan barang mewah, sehingga hanya kelompok tertentu yang bisa menikmatinya,
sekarang dengan mudah mendapatkannya, murah, baik dalam sarana telekomunikasi
fixedline wireline ataupun fixedline wireless serta seluler.
Sebuah perusahaan riset
pemasaran IDC (Lembaga International DataCorporation) memprediksi bahwa pasar
smartphone akan tumbuh 49,2% pada 2011, akibat meningkatnya jumlah pengguna
yang mengganti ponsel lama mereka dengan smartphone. Laporan itu sejalan dengan
penelitian terbaru IDC, yang memprediksi jumlah download aplikasi mobile akan
tumbuh dari 10,9 miliar pada 2010 menjadi 76,9 miliar pada 2014.
Sementara itu kompetisi
diantara produsen smartphone pun telah terjadi lebih intensif. Ada beberapa
produsen smartphone yang telah dikenal dan beredar ditengah masyarakat antara
lain; Nokia, Blackberry (RIM), iPhone (Apple), Samsung, HTC, Sony Ericsson,
Motorola, Siemens, bahkan berbagai smartphone made in China juga semakin marak
beredar. Dengan adanya ragam produk smartphone tersebut dan semakin murahnya
tarif, maka konsumen memiliki banyak alternatif pilihan.
Saat ini, Apple terus
meningkatkan pangsa pasar dunia dan beringsut mendekati Nokia sebagai pemimpin
pasar smartphone dunia pada kuartal pertama 2011, sementara pasar Nokia terus
tergerus oleh para kompetitornya. Untuk kuartal pertama 2011, penjualan Apple
meningkat dari 8,7 juta unit tahun lalu menjadi 18,7 unit.
Research In Motion
(RIM) produsen Blackberry, Samsung dan HTC kini tampil memimpin pasar ponsel
dunia dengan menggusur dominasi Sony Ericsson, Motorola dan Siemens seperti
tampak pada tabel yang kini masuk ke dalam kategori Others.
Menurut Bisnis Indonesia
pelanggan smartphone pada tahun 2010 menembus 6,24 juta pelanggan. Dalam hal
ini ponsel cerdas Blackberry telah meruntuhkan Nokia. Berdasarkan hasil survey
yang dilakukan peneliti kepada beberapa counter-counter besar yang ada di kota
Padang, smartphone yang mengalami peningkatan market share paling banyak saat
ini (2011) yaitu naik sebanyak 9% adalah smartphone dengan sistem operasi
Android yaitu Samsung. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu tahun
2010, dimana market share Samsung berada pada peringkat keempat setelah Nokia,
Blackberry, Smartphone made in China, Sony Ericsson, Motorola dan Siemens.
Untuk tahun 2011, market share Samsung meningkat tajam dari 11% menjadi 20%.
Peningkatan market share ini
juga terjadi pada Blackberry yang naik dari 32% menjadi 39%. Sehingga pada
tahun 2011 ini Blackberry mendapatkan market share paling banyak mengalahkan
Nokia yang beberapa tahun sebelumnya selalu meningkat.
Berdasarkan latar
belakang di atas maka penyusun tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MENENTUKAN PEMBELIAN SMARTPHONE “
1.2 Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas
didalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah kebutuhan
berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli ponsel cerdas
(smartphone)?
2. Apakah gaya hidup
berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli ponsel cerdas
(smartphone)?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki
beberapa tujuan yang hendak dicapai yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis
pengaruh kebutuhan terhadap keputusan pembelian ponsel cerdas (smartphone).
2. Untuk menganalisis
pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian ponsel cerdas (smartphone).
1.4 Manfaat Penelitian
Dapat memberikan tambahan
wawasan, pengetahuan dan penerapan ilmu dalam dunia nyata mengenai tingkat
perilaku konsumen dalam pembelian smartphone dan sebagai acuan untuk penelitian
selanjutnya.
1.5 Metode Penelitian
1.5.1.
Objek Penelitian
Objek
penelitian dalam penulisan ilmiah ini adalah konsumen di kota Padang
1.5.2. Jenis dan Sumber Data
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kerangka Teori
Perilaku Konsumen
Pemasaran berorientasi pada konsumen akan selalu mempelajari dan
mencermati perilaku konsumen, karena keberhasilan pemasaran sangat ditentukan
oleh kemampuan perusahaan menyelami persepsi para konsumen.Persepsi yang menimbulkan preferensi seorang pembeli
terhadap suatu produk dengan merek tertentu disebut perilaku konsumen
(Assauri, 1998).Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan
yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Engel et al.1998).
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Empat faktor utama yang
mempengaruhi perilaku konsumen (Kotler,
2000) yaitu:
a. Faktor Budaya
Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang
kompleks, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan
dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku
manusia dalam masyarakat yang ada.
b. Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor yang berhubungan dengan interaksi konsumen dengan sesama.
Faktor ini meliputi:
(1) kelompok acuan, misalnya
teman, keluarga dan rekan kerja;
(2) keluarga, misal dominasi suami,
dominasi istri, dominasi suami-istri, dan dominasi anak-anak;
(3) peran dan status sosial, misalnya seorang wanita dirumah berperan sebagai ibu rumah tangga yang baik dan dikampus sebagai
dosen yang bijaksana.
c. Faktor Pribadi
Faktor pribadi adalah segala karakteristik yang melekat pada diri konsumen. Karakteristik pribadi seorang konsumen antara
lain umur dan siklus hidup, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
d. Faktor
Psikologi
Faktor psikologis adalah faktor yang berasal dari proses intern individu dan sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Faktor
ini terdiri dari: motivasi, persepsi, pembelajaran dan sikap.
Pengertian Smartphone
Dalam
pengertian singkat, smartphone adalah sebuah device yang memungkinkan untuk melakukan komunikasi (seperti menelepon
atau sms) juga di dalamnya terdapat fungsi PDA (Personal Digital Assistant) dan berkemampuan
seperti layaknya komputer. Smartphone juga bisa diartikan sebagai alat
komunikasi atau telepon seluler yang dilengkapi dengan organizer digital.
Smartphone merupakan pengembangan dari telepon seluler yang kemudian
ditambahkan fiitur dan fasilitas lainnya sehingga menjadi telepon yang
cerdas Sebenarnya tidak ada definisi standar perusahaan mengenai Smartphone.
Umumnya suatu
ponsel dikatakan sebagai Smartphone bila dapat berjalan pada software operating system yang lengkap dan memiliki
interface dan platform standar bagi pengembangan aplikasi. Sementara itu
ada yang mengatakan Smartphone adalah ponsel sederhana dengan fitur
canggih seperti kemampuan mengirim dan menerima email, menjelajah internet
dan membeca e-book, built in
full keyboard atau external USB keyboard, atau memiliki konektor VGA.
Kebutuhan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Menurut
Schiffman dan Kanuk (2007), setiap orang mempunyai berbagai kebutuhan; beberapa darinya adalah kebutuhan sejak lahir;
yang lain adalah yang diperoleh kemudian.
Kebutuhan dasar bersifat fisiologis (yaitu: biogenis); meliputi
kebutuhan akan makanan, air udara, pakaian, perumahan, dan seks. Karena
semua itu dibutuhkan untuk meneruskan kehidupan biologis, kebutuhan biogenis
dianggap sebagai kebutuhan primer atau motif primer. Salah satu hal yang
merupakan faktor yang mendorong munculnya tindakan pembelian yang
dilakukan konsumen adalah adanya kebutuhan. Pada dasarnya kebutuhan
tersebut muncul karena adanya sejumlah hasrat yang harus terpenuhi dengan
alat pemuas kebutuhan. Secara teoritis kebutuhan merupakan bagian dari
motivasi yang dimiliki individu dalam bekerja.
Gaya Hidup
Pengertian Gaya Hidup menurut Kotler (2000) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat,
dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan seluruh
pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia.
Menurut Assael (1984), gaya hidup
adalah “A mode of living that is identified by how people spend their time
(activities), what they consider important in their environment
(interest), and what they think of them selves and the world around them
(opinions)”. Yang secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup
yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas),
apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang
orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini).
Sedangkan
menurut Minor dan Mowen (2002), gaya hidup menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan
bagaimana mengalokasikan waktu. Dari berbagai sumber di atas dapat
disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan
dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan
bagaimana mengalokasikan
waktu.
Keputusan Pembelian
Menurut Kotler
(2000) keputusan pembelian merupakan tindakan nyata yang dilakukan konsumen untuk membeli produk atau jasa yang
dibutuhkan. Untuk mengukur keputusan pembelian digunakan indikator yang
meliputi:
a. Kebutuhan, merupakan
keinginan yang dimiliki individu untuk mendapatkan
sejumlah produk atau jasa yang dibutuhkan.
b. Pencarian informasi,
merupakan tindakan untuk mencari pengetahuan dan referensi sehubungan dengan produk yang akan dibeli.
c. Pemilihan alternatif,
merupakan tindakan memilih aneka produk sejenis yang dibutuhkan.
d. Tindakan, merupakan
spontanitas untuk membeli atau memiliki produk terbaik yang telah diamati.
e. Evaluasi merupakan
analisis untuk membandingkan performance yang diberikan produk yang dikonsumsi dengan yang diharapkan
sebelum mengkonsumsi produk.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis maka diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti
dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Hasil pengujian hipotesis
pertama ditemukan bahwa kebutuhan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli ponsel cerdas
(smartphone).
2. Hasil pengujian hipotesis
kedua ditemukan bahwa gaya hidup tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli ponsel cerdas
(smartphone).
3.2 Saran
Adapun beberapa saran untuk penelitian ini
yaitu:
1. Peneliti dimasa
datang diharapkan dapat menggunakan sebuah formula yang dapat menghasilkan sampel yang tepat dan akurat serta
dapat mewakili populasi, saran ini penting dilakukan agar hasil penelitian
yang diperoleh dapat memberikan kontribusi hasil yang lebih baik dimasa depan.
2. Peneliti dimasa datang
disarankan untuk mencoba menambahkan satu atau
beberapa variabel lainnya yang juga mempengaruhi keputusan konsumen dalam
membeli ponsel cerdas yang sebelumnya tidak digunakan didalam penelitian ini.
Saran ini penting dilaksanakan agar dimasa datang hasil yang ditemukan dapat memberikan kontribusi dan akurasi yang lebih baik dari penelitian ini.
Sumber :
http://www.journal.unitas-pdg.ac.id/abstract-84.html