BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Definisi Pemasaran
Menurut William J. Stanton (Sunyoto, 2012 : 18), pemasaran adalah suatu
sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan
harga, promosi, dan mendistribusikan barang yang dapat memuaskan keinginan dan
mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
Menurut Philip Kotler (Sunyoto, 2012 : 18), pemasaran adalah proses sosial
dan manajerial dimana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk.
Dari pengertian menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa :
pemasaran adalah kegiatan perusahaan dalam membuat rencana, menentukan harga,
promosi serta mendistribusikan barang dan jasa. Pemasaran tidak hanya
bertujuan untuk memuaskan kepentingan langganan saja akan tetapi juga
memperhatikan semua kepentingan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, seperti
kesejahteraan karyawan, kepentingan masyarakat dan lain–lain.
2.1.2 Definisi Saluran Distribusi
Beberapa pengertian saluran distribusi menurut para ahli dibidangnya
sebagai berikut :
1. Menurut Suhardi (Sunyoto, 2012 : 172),
saluran distribusi adalah perantara – perantara, pembeli dan penjual yang
dilalui oleh perpindahan barang baik fisik maupun perpindahan milik sejak
produsen hingga ketangan konsumen.
2. Menurut Kotler (2009 : 106), saluran
distribusi adalah sekelompok organisasi yang saling bergantung dan terlibat
dalam proses pembuatan produk atau jasa yang disediakan untuk digunakan atau
dikonsumsi.
3. Menurut Limakrisna dan Susilo (2012 : 65),
saluran distribusi merupakan alat yang digunakan untuk mengantarkan atau
mengirimkan tawaran yang dilakukan perusahaan dan alat dimana penduduk harus
mengaksesnya.
4. Menurut Basu Swastha (2002 : 93), saluran
distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang
tersebut dari produsen ke konsumen atau pemakai.
5. Menurut The American Marketing Association
(AMA), saluran distribusi merupakan suatu struktur unit organisasi dalam
perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri atas agen, dealer, pedagang besar
dan pengecer, melalui sebuah komoditi, produk yang dipasarkan.
2.1.3 Macam-Macam Saluran
Distribusi
Berikut ini macam – macam saluran distribusi yang dapat dipilih oleh
produsen menurut William J. Stanston :
1. Saluran distribusi untuk barang konsumsi
Dalam penyaluran barang
konsumsi yang ditunjukkan untuk para konsumen, terdapat lima macam saluran
yaitu sebagai berikut :
a. Produsen – konsumen
Produsen menggunakan
saluran langsung dengan penjualan dari rumah ke rumah atau melalui pos. Pada
perusahaan penerbitan buku biasanya menggunakan dengan cara menjual dari
sekolah ke sekolah atau dari kampus ke kampus.
b. Produsen – pengecer – konsumen
Banyak para pengecer
besar bertindak sebagai perantara sekaligus sebagai pengecer dan juga sebagai
penyalur industri.
c. Produsen – pedagang besar – pengecer –
konsumen
Di dalam pasar konsumen,
mereka merupakan grosir atau pedagang besar dan sekaligus pengecer.
d. Produsen – agen – pengecer – konsumen
Produsen juga
menggunakan perantara agen untuk mencapai para pengecer besar maupun pengecer
kecil di pasar.
e. Produsen – agen – pedagang besar –
pengecer – konsumen
Untuk mencapai pengecer
kecil, produsen sering menggunakan perantara agen dengan pedagang besar untuk
menyalurkan ke para pengecer kecil.
2. Saluran distribusi untuk barang industri
a. Produsen – pemakai
Saluran distribusi
langsung ini dilakukan untuk produk industri berat yang harganya relatif mahal
dan mempunyai struktur saluran yang lain.
b. Produsen – distributor industri – pemakai
Untuk produk alat – alat
kantor, operating supplies,dan lain–lain produsen menggunakan
distributor industri dalam menyalurkan barangnya ke konsumen.
c. Produsen – agen – pemakai
Untuk suatu produk baru
atau memasuki pasar baru produsen menggunakan agen atau tenaga penjual sendiri.
d. Produsen – agen – distributor industri –
pemakai
Produsen tidak bisa
menjual barangnya dengan menggunakan agen untuk dijual langsung kepada pemakai
tetapi menggunakan jasa distributor industri untuk dijual kepada pemakai.
3. Saluran distribusi untuk jasa
Untuk jenis saluran distribusi jasa ada dua maca, yaitu :
a. Produsen – konsumen
Karena jasa merupakan
barang tidak berwujud maka proses produksi dan aktivitas penjualannya
membutuhkan kontak langsung antara produsen dan konsumen.
b. Produsen – agen – konsumen
Penjualan jasa juga
sering menggunakan agen sebagai penghubung antara produsen dan konsumen,
seperti jasa angkutan travel dan sebagainya.
2.1.4 Fungsi Saluran
Distribusi
Saluran distribusi menjalankan pemindahan barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen. Anggota saluran distribusi menjalankan beberapa fungsi pokok,
yaitu; ”Membantu menyelesaikan transaksi dan melengkapi transaksi (Kotler dan
Amstrong)”.
1. Informasi
Fungsinya mengumpulkan
data, mendistribusikan riset pemasaran serta informasi intelejen mengenai
faktor dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang dibutuhkan untuk
merencanakan dan membantu pertukaran.
2. Promosi
Fungsinya mengembangkan
dan menyebarluaskan komunikasi mengenai suatu perusahaan.
3. Kontak
Fungsinya menemukan dan berkomunikasi dengan calon pembeli.
4. Penyesuaian
Fungsinya membentuk dan
menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli, termasuk aktivitas seperti
pembuatan, pencetakan, pemotongan dan pengemasan.
5. Negosiasi
Fungsinya untuk mencapai
persetujuan mengenai harga dan persyaratan lain dari tawaran sehingga
kepemilikan dapat dipindahkan.
2.1.5 Definisi Promosi
Usaha peningkatan penjualan perusahaan menjalankan berbagai seperti
memperbaiki dan memperluas penyaluran produknya serta meningkatkan pelayanan
pada konsumen. Disamping itu perusahaan juga melakukan kegiatan promosi
pemasaraan. Beberapa pengertian mengenai promosi menurut para ahli sebagai
berikut :
1. Menurut A. Hamdani
Promosi merupakan salah
satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh
perusahaan dalam memasarkan produk. Kegiatan promosi berfungsi sebagai alat
komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk
mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan produk sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya.
2. Menurut William J.Stanton
Promosi adalah unsur
dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan,
membujuk dan mengingatkan tentang produk perusahaan.
2.1.6 Bauran Promosi
Dalam promosi terdapat komunikasi yang harus dibangun oleh pihak produsen
kepada konsumennya, dengan membangun komunikasi yang baik dan jelas akan
memberikan pengaruh positif antara kedua belah pihak dalam rangka membangun
saling percaya, tanpa ada rasa curiga satu sama lain, kegiatan promosi dapat
dilakukan dengan beberapa cara yang disebut dengan bauran promosi. Berikut ini
bauran promosi menurut Bruce J. Walker :
1. Penjualan tatap muka (personal selling)
Penjualan pribadi adalah
penyajian suatu produk kepada konsumen akhir yang dilakukan oleh tenaga penjual
perusahaan yang representatif.
2. Periklanan (advertising)
Periklanan adalah suatu
bentuk penyajian yang bukan dengan orang pribadi, tetapi dengan pembayaran oleh
sponsor tertentu.
3. Promosi penjualan (sales
promotion)
Promosi penjualan adalah
suatu perencanaan untuk membantu atau melengkapi koordinasi periklanan dan
penjualan pribadi.
4. Publisitas (publicity)
Publisitas adalah
sejumlah informasi tentang seseorang, barang, atau organisasi yang
disebarluaskan kepada masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya atau tanpa
pengawasan dari sponsor.
5. Hubungan masyarakat (public
relation)
Hubungan masyarakat
merupakan usaha terencana oleh suatu organisasi untuk mempengaruhi sikap atau
golongan.
2.1.7 Definisi Penjualan
Penjualan diartikan sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan
barang bagi mereka yang memerlukan dengan imbalan uang menurut harga yang
ditentukan atas persetujuan bersama. Menurut Basu Swastha DH, penjualan adalah
interaksi antara individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan,
memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga
menguntungkan bagi pihak lain. Sebuah perusahaan pada umumnya mempunyai tiga
tujuan dalam proses penjualan (Swastha, 2002 : 404), yaitu :
a. Mencapai volume penjulan tertentu
b. Mendapatkan laba tertentu
c. Menunjang pertumbuhan perusahaan
2.1.8 Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kegiatan Penjualan
Terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi kegiatan penjualan (Swastha, 2002 : 406) adalah sebagai
berikut:
1. Kemampuan penjualan
Transaksi jual beli secara komersial atas barang dan jasa pada prinsipnya
melibatkan dua orang pihak yaitu penjual sebagai perantara dan pembeli sebagai
pihak kedua. Peranan penjual adalah meyakinkan kepada konsumen agar dapat
berhasil mencapai sasaran penjualan yang
diharapkan.
2. Kondisi pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam
penjualan dapat mempengaruhi kegiatan penjualan. Dalam hal ini faktor yang
perlu diperhatikan adalah:
1) Jenis pasar, apakah itu
pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual, pasar internasional, pasar internasional dan
lain-lain.
2) Kelompok pembeli atau
segmen pasarnya.
3) Daya belinya.
4) Frekuensi pembelinya.
5) Keinginan dan
kebutuhannya.
3. Modal
Dilihat akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila
lokasi pembelian jauh dari tempat penjualan. Keadaan seperti ini penjual harus
memperhatikan dulu atau membawa barangnya ke tempat pembeli. Untuk melaksanakan
maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha seperti alat transportasi,
tempat peragaan dan usaha promosi yang semuanya mengarah pada bentuk adanya
pengadaan modal yang cukup.
4. Faktor-faktor lain
Faktor-faktor lain seperti periklanan, peragaan, pemberian hadiah sering
mempengaruhi tingkat pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Pelaksanaanya
diperlukan dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan besar kegiatan tersebut
secara rutin dapat dilakukan sedangkan untuk perusahaan kecil hal ini jarang
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler Philip & Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi 13,
Erlangga, Jakarta.
Limakrisna
Nandan & Wilhelmus. 2012. Manajemen
Pemasaran, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Sunyoto, Danang. 2012. Dasar – Dasar Manajemen Pemasaran, PT. Buku Seru, Jakarta.
Swasta, Basu. 2002. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta.